TG Telegram Group Link
Channel: Puisi
Back to Bottom
Karya : @Langit100


akal merasa kasihan
terhadap hati yang tak lagi mahir berpuisi
atas nama hati akal pun mencoba merangkai kata

Bait pertama dia menuliskan,
Aku akal
Si cerdas yang suka bernalar
Jika aku berpuisi, kata-kataku liar
Tak kenal ambigu, yang kenal hanya gombal

Bait kedua,
Tak mau aku berkompromi
Berputar berkelok kelok aku tak suka
Sudah ku katakan langsung saja
Aku rindu, aku cinta
Nah, bagaimana ?

Bait ketiga, akal di bungkam
Hati bicara sambil matanya terpejam
Aku dan puisiku
sudah mengenal kata  cinta dan rindu
Lebih lama dari yang mereka tahu
Tak lagi zamannya
Aku dan puisi bercerita tentangnya
Aku ingin puisi bercerita hanya tentang akunya.

Siapakah aku?
Ialah Puisi.

Titimangsa: Purwakarta - 16 Februari 2024.



Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah
Karya : @arieartwork23

π•Άπ–šπ–•π–†π–˜ π•·π–†π–’π–•π–†π–š
:: a.r.i.e


Di buku catatan ini aku tuliskan perjalanan kita,
Tentang keluguanmu,
Tentang ketololanku,

Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Tersenyum dan tertawa saat menelusuri hari - hari yang takkan pernah bisa membaca tentang esok hari.

Di catatan ini ada kisah kita,
Terkadang malu begitu egois menutupi semuanya,
Menatap cermin masa lalu, Yang mengaburkan pengakuan tentang rasa disaat ini.

Ah !
Semua adalah cerita.
Layaknya dongeng yang meninabobokan kita dengan mimpi - mimpi konyol yang indah.

Catatan ini takkan pernah lekang oleh waktu,
Dia berkembang tumbuh dalam ingatan yang tersembunyi di palung hati dan perasaan.

Menyadari hari - hari kita di saat ini bersama pendamping hati
; yang bukan aku dan juga kau .

Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Menelusuri keseharian yang takkan pernah bisa menceritakan tentang esok hari.

; apakah kau ingat tentang catatan itu ?


( cerita akhir pekan, ditanggal 2 Desember 01:00 wib / 2023 )



Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yow. Tysm❀
Karya @Hahehow


Sebenarnya, aku hanya ingin mengagumimu dalam sembunyi.
Namun tiap tatap kita saling bertaut, kepalaku meledakkan banyak kata serupa festival kembang api.
Hilang makna seluruh diam sebab jatuh hati.
Dusta jika bilang sekeliling tak mengerti.

Dan semoga, seringai di lengkung bibirmu adalah sebab kau tau persis apa yang terjadi.

Dalam Sembunyi - Nauval Faozi
18/03/2024



Gabung ke ch @temanpuisi @puisi dan @sedih ya

Lancar lancar puasanya temen online πŸ‰πŸ‰
Karya : @rynldy

Nala

Malam itu di selisih meja bundar
Secangkir alkohol menuang rasa ingin memanggilmu
Menata surat di balik sadar untuk kita bisa bersemu
Ada tiga gelas
Di gelas pertama, di mana letak semua masalah hidupku
Di gelas kedua, mengubur logika yang syahdu terpikat akan suaramu
Di gelas ketiga, aku sadar, di sini kelak akan tertanam garis koordinat rindu


Batam, 2022


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga yuk ke chanel @sedih. Ajakin Bestiemu, Terima kasihπŸ₯³πŸ₯³
Karya: @gvnom

Teruntuk yang di pulau

dasar berselancar melihat pulau yang terlantar, rasa kecewa, marah, dan hampar
ah, kapan aku dapat tidur dengan tenang

akulah chairil anwar dengan sedikit puisi binatang jalang, kuharap kalian dapat mendengar tentang apa yang kurasakan

lapar, marah, susah dijelaskan melihat pulau yang jauh tanpa penghuni dan terlantar, kuharap itu hanya air pasang.

Sorong, 07 februari 2024


Gabung ch @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @fleurnoirr



Pada Siapa Tarian Diberikan

Di kedalaman langit
Ribuan bintang mengalir
Berdesir seperti suara ombak

Suara kecapi
Dan lantunan melodi
Memandu gemulai tarian gadis

Tapi pada siapa tarian diberikan?

Bandung, 16 Feb




Paid promote di tiga chanel sekaligus @puisi @temanpuisi dan @sedih

Sabi❀️
Karya : @justklairo

Paraphernalia

Diharu biru ....
Oleh sang waktu,
Perihal angan yang begitu rancu,
Beberapa gelap kukira bayangmu.

Edelweis tak sanggup kuberi,
Abadi kian jauh berlari,
Kemana dia pergi ....
Bersama siapa melarikan diri.


Tempat Rahasia, 6 April 2024


Support chanel kita selalu ~~~❀ gabung langsung di @temanpuisi @puisi @sedih
Karya : @tirtogesang

Bacakanlah

adakah malam mengurai jawaban
ketika gema menggetar atas kebesaran-Nya
kita masih sibuk berebut warna pena

jika mungkin kupinjam gelapnya langit
sebab itu menjadikan bintang nampak indah berkelip
haruskah mengutuk gelapnya

jika mungkin kupinjam merdunya suaramu
maka kuminta bacakanlah takbir yang menggema di setiap kalbu
aku, kamu, kita dan mereka ....
apa pun warnanya mengalirlah dalam kebaikan


Purworejo, 10 April 2024



Selamat Hari Raya Temans.
Jangan lupa gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @wan_afrians dibacakan oleh @Nonsend15


Kalian boleh kirim puisi orisinal, vidio musikalisasi puisi atau diskusi seru di chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih ya🌠🌠
Karya: @themoskwa

Fragmen Kehilangan

Ini malam tatkala kulihat
bulan menyaru;
menjelmakan wajahmu.
Dalam detik yang terpana
Dalam detak yang terfana
Menanti jadwal termangu di bilik malam
Berkelambukan lembut lakumu, serta hangatnya napasmu
Seakan sang pagi telah berjanji
Bahwa ia akan meniadakan elegi esok hari
Tentang kau yang tak kunjung hilang
Serta tak kunjung sirna sebagai pantulan cahaya pada cermin ingatan
Demikianlah, oh sayangku
Kala mana tak ada lagi yang ingin kubagi di malam ini
Selain hanya ingin lekas tidur dan terlelap
Lalu menarikan sebuah tarian tentang kehilangan
Di atas altar keangkuhanmu, oh kekasih yang bukan lagi kekasihku.

31 Maret 2024
Narwastu


@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung aja langsung yahπŸ₯³
Karya : @bumii_manusiaa

Bertepuk tak searah
β€”yanti ambarita

Di sudut jendela mirat itu, kau terpaku pada sebuah buku

Ketika daku berlabuh pada perahumu, kau hanya berbalas senyum

Merekah dengan sangat indah. Kau tak sadar? Hatiku, berubah suam

Akan tetapi, aku hancur setelahnya.

Aku terbakar dan nyaris lebur menjadi puing-puing abu

Melati itu, mengunjungi perahumu. Kau menjamunya begitu mesra

Lihat, robek sudah ulu hatiku. Sial kau tak sadar.

Mungkin, bisa di bilang pengecut. Tak tau malu, manusia payah.

Aku pura-pura menaruh berang kepadamu

Aku takut tak mendapat balasan jamuan mesra seperti melati itu

Jangan tanyakan sekoyak apa aku melihatmu berkencan dengan melati itu

Aku tak melihat ada pertanda ketidakbahagiaan di dalam situ

Aku selalu berangan bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu

Mencumbu jejak manis pada bibirmu, lalu kau memelukku erat

Sial, mimpi itu tak kunjung tercipta. Padahal aku sadar sepenuhnya

Paripurna luka memukulku hingga lebam-lebam

Tapi tau kah kau? Aku tak pernah menyesal telah jatuh hati

Tak pernah menaruh jejak protes karena sudah menyayangimu sepenuh jiwa

Aku hanya berpikir dari malam ke malam. Nyaris kehilangan akal

Bagaimana bisa, aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.

12 Desember 2023


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Selamat berkarya para pujanggaπŸ™Œ
Karya : @arrfis

"Tentangmu tak lagi masanya"

Dalam duduk sebuah perkara
Tanpa bungkuk kita berbicara
Sudah kulakukan semampunya
Serta kuhilangkan selamanya

Ego yang meninggi setara
Dalam waktu yang sementara
Belajar berharap sewajarnya
Merasa sedih secukupnya

Kata kata hanya perantara
Takdir kita punya cara
Tentangmu tak lagi masanya,
Hingga jumpa yg selamanya

Sudah kulakukan semampunya
Lalu kuhilangkan selamanya

Rufi,
Pontianak, 12/03/2023


Gas langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih.
Karya : @randirizaldi_27


MANTAN KEKASIH
By : Tinta Renjana 27

[M]au tahu kenapa cerita kita tak layak untuk diterbitkan?
[A]ku tahu, di awal-awal kita baik-baik saja
[N]amun, di pertengahan kenapa kaubawa dia ke dalamnya?
[T]ahukah kau akibatnya?
[A]kibatnya, lembaran-lembaran selanjutnya dipenuhi dengan tangisan dan amarah
[N]ama kita sudah terlalu cukup untuk memperindah alurnya, tapi kenapa harus ada nama dia? Kenapa!

[K]eindahan yang kita bangun sejak awal, seketika lenyap
[E]ntah apa yang kau pikirkan
[K]au puas setelah menciptakan kegaduhan ini?
[A]tau masih belum puas?
[S]udah! sanggupku hanya sampai di situ, aku memutuskan untuk pergi dan membiarkan cerita kita terbengkalai
[I]tu artinya cerita kita akan benar-benar menghilang
[H]angus dimakan api atau lenyap ditelan waktu

Bukittinggi, 22 Februari 2024



Gabung aja gak pake ribet ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Karya : @Hahehow

Beberapa menit sebelum
cahaya melahirkan pagi,
kantuk dengan mataku
sudah sibuk menyusun strategi.
Perihal cara mempersingkat hari,
atau mempermudahnya barangkali.

Sebab hari ini seperti kemarin,
mendung dan tak banyak arti.
Serupa lika-liku labirin,
yang tak tentu pasti.

Namun setidaknya,
melangkah selalu
lebih baik dari
duduk diam
lalu mati.

β€”Pal
(2024)


@puisi
@temanpuisi
@sedih

Dah itu aja yang mesti kalian followπŸ–€
Karya : @Iknowfirst

Berapa hari ini puisi mati
Tapi tidak dengan rasa
Berapa hari ini sajak tiada lagi
Tapi tidak dengan kata

Dimana tempat hati kau simpan?

Di dalam kulkas kepingannya membeku
Di sudut kamar itu irisannya menyisakan sisa darah
Di sepucuk surat ini rohnya berhamburan tak tau arah

Yogyakarta, 23 Februari 2024


Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Follow juga akun @sedih.

Selamat menjalankan ibadah puisiπŸ–€
Karya : @afr321996

[NAS]

senyummu bulan sabit paling purnama
lengkungnya memenjarakan mata dari menatap selainnya

matamu langit malam yang manja
tinta terhalus yang selalu mampu menuliskan namamu dengan gembira dan paripurna

jemarimu awan putih
menghentikan detak jantung
dan mengimbuhkan nafas baru
dalam detik yang sama

bibirmu ranjang lembut
tempat terbaik bagi lelah dan kecewa
untuk berhenti berdetak dan lekas memejamkan mata

11 April 2024


Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @Dooooooooooorrr


03.00

Ceria layang-layang enggan jatuh,
sampai dimulainya dentang dan denting beradu
sebelum fajar terbit memulai tanggal tak biasa.
Malam ini bulan terkilir dan pamit tak lanjutkan perkelahian
dengan telaga yang pendiam.

Jika di pagi hari keringat matahari meleleh,
basahi orang-orang kehabisan uang setelah kalah judi,
aku bersama mereka dengan membawa peralatan mandi,
ijinkan aku tertawa untuk sanggup menguras air mata,
biarlah kuyup dan gigil tak berarti apa-apa.

9/09/2023

Kirim langsung puisi kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada ch @puisi. Gabung juga ke ch @sedih
Karya : @rsydhsby

Kutulis rima di bawah rembulan
di tengah malam yang bergerak lamban
awan yang menyeluruh
bersama suara ricak air
aku melebur bersama suasana
berusaha mengalirkan kalut
kutulis ....
tentang seorang pengagum
dalam diam
dalam sepi
dalam ayalnya
juga dalam angannya
harapnya yang salah berharap
mencintai jelita pelit
dia memberinya banyak
sedang jelita hanya memberi sedikit
hingga melihat jelitanya
bersanding dengan pilihannya
senyum pahit akhirnya
sering menatap purnama
berusaha mendengarkan rima air dan ricaknya
berusaha mengalirkan kalutnya ....

Tangerang, 2024


Langsung kirim karya orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih
Karya : @AditPYusuf

"Ombak Pasir"


Kita telah berjanji
Dengan jari tertaut di bawah rinai
Senyum itu pedih sepi

Aku dengar lirih doamu
Menjaring angan menebar waktu
Menjajar tiap makna sendikala
Menunggu hari- hari merindu
Ayah bunda yang tak lagi mendoamu
Pada siapa kau sandar
Pada siapa kau bermanja
Pada siapa kau berkisah
Pada siapa air matamu kau tampakkan
Aku terpaksa menangkapmu
Membenamkannya mendalam,
hatiku sesunyi lahat, mengikat erat sebaris kelam

Satu saja pokok bakau
Menghela sendiri di desiran terik
Ombak bersama sajak beradu
Jemarimu melepas pergi
Si anak hilang di telan malam
Hati-hati ....

(Jakarta, 28 Desember 2021)


Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi @sedih
Karya : @ontheosia

Melipat Hati

"Aku adalah lelaki paling senja, ikhlas redup mencumbu renjana"

"Aku adalah lelaki paling rahasia, rela merapal banyak agar semoga kau bahagia"

"Diamku adalah bising paling bisu terbiasa tersunyi saat tak bisa menjadi pemuja sejatimu"

Hanya itu yang kuucap dalam senyap
Ketika langkahmu semakin menjauh

Kemana aku akan mencarimu?
Sebelum cukup lama kita mengitari tanya akan semua kisah usang
Tersirat dalam hubungan kasih yang tak pernah sempat tersurat
Meski dirajam sepi, kau yang selalu ku sebut dalam perih dan tertatih
Adakah aku dalam denyut nadimu walau sekejap, bukan sekedar ilusi

Pada akhirnya kita lebih memilih melipat hati agar cinta tak pernah mati
Meski rasa tak mampu lagi tuangkan kata
Hingga terpaksa aku pergi, meninggalkan sebuah nama sebagai pengganti diri
Untuk upaya sederhana agar kau tetap hidup dalam ingatannya
Sebab, kau lebih memilih menyulam asa dan merajut masa hingga renta bersamanya.

Pandeglang, 4 April, 2020


Tempat diskusi, berbagi karya hanya di @temanpuisi dan @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, deh. 🏹❀
HTML Embed Code:
2024/05/15 23:01:05
Back to Top