Channel: Puisi
Karya : @Langit100
akal merasa kasihan
terhadap hati yang tak lagi mahir berpuisi
atas nama hati akal pun mencoba merangkai kata
Bait pertama dia menuliskan,
Aku akal
Si cerdas yang suka bernalar
Jika aku berpuisi, kata-kataku liar
Tak kenal ambigu, yang kenal hanya gombal
Bait kedua,
Tak mau aku berkompromi
Berputar berkelok kelok aku tak suka
Sudah ku katakan langsung saja
Aku rindu, aku cinta
Nah, bagaimana ?
Bait ketiga, akal di bungkam
Hati bicara sambil matanya terpejam
Aku dan puisiku
sudah mengenal kata cinta dan rindu
Lebih lama dari yang mereka tahu
Tak lagi zamannya
Aku dan puisi bercerita tentangnya
Aku ingin puisi bercerita hanya tentang akunya.
Siapakah aku?
Ialah Puisi.
Titimangsa: Purwakarta - 16 Februari 2024.
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah
akal merasa kasihan
terhadap hati yang tak lagi mahir berpuisi
atas nama hati akal pun mencoba merangkai kata
Bait pertama dia menuliskan,
Aku akal
Si cerdas yang suka bernalar
Jika aku berpuisi, kata-kataku liar
Tak kenal ambigu, yang kenal hanya gombal
Bait kedua,
Tak mau aku berkompromi
Berputar berkelok kelok aku tak suka
Sudah ku katakan langsung saja
Aku rindu, aku cinta
Nah, bagaimana ?
Bait ketiga, akal di bungkam
Hati bicara sambil matanya terpejam
Aku dan puisiku
sudah mengenal kata cinta dan rindu
Lebih lama dari yang mereka tahu
Tak lagi zamannya
Aku dan puisi bercerita tentangnya
Aku ingin puisi bercerita hanya tentang akunya.
Siapakah aku?
Ialah Puisi.
Titimangsa: Purwakarta - 16 Februari 2024.
Gabung ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih yah
Karya : @arieartwork23
πΆππππ π·πππππ
:: a.r.i.e
Di buku catatan ini aku tuliskan perjalanan kita,
Tentang keluguanmu,
Tentang ketololanku,
Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Tersenyum dan tertawa saat menelusuri hari - hari yang takkan pernah bisa membaca tentang esok hari.
Di catatan ini ada kisah kita,
Terkadang malu begitu egois menutupi semuanya,
Menatap cermin masa lalu, Yang mengaburkan pengakuan tentang rasa disaat ini.
Ah !
Semua adalah cerita.
Layaknya dongeng yang meninabobokan kita dengan mimpi - mimpi konyol yang indah.
Catatan ini takkan pernah lekang oleh waktu,
Dia berkembang tumbuh dalam ingatan yang tersembunyi di palung hati dan perasaan.
Menyadari hari - hari kita di saat ini bersama pendamping hati
; yang bukan aku dan juga kau .
Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Menelusuri keseharian yang takkan pernah bisa menceritakan tentang esok hari.
; apakah kau ingat tentang catatan itu ?
( cerita akhir pekan, ditanggal 2 Desember 01:00 wib / 2023 )
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yow. Tysmβ€
πΆππππ π·πππππ
:: a.r.i.e
Di buku catatan ini aku tuliskan perjalanan kita,
Tentang keluguanmu,
Tentang ketololanku,
Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Tersenyum dan tertawa saat menelusuri hari - hari yang takkan pernah bisa membaca tentang esok hari.
Di catatan ini ada kisah kita,
Terkadang malu begitu egois menutupi semuanya,
Menatap cermin masa lalu, Yang mengaburkan pengakuan tentang rasa disaat ini.
Ah !
Semua adalah cerita.
Layaknya dongeng yang meninabobokan kita dengan mimpi - mimpi konyol yang indah.
Catatan ini takkan pernah lekang oleh waktu,
Dia berkembang tumbuh dalam ingatan yang tersembunyi di palung hati dan perasaan.
Menyadari hari - hari kita di saat ini bersama pendamping hati
; yang bukan aku dan juga kau .
Kita adalah pengagum mimpi - mimpi yang kita perankan sendiri,
Menelusuri keseharian yang takkan pernah bisa menceritakan tentang esok hari.
; apakah kau ingat tentang catatan itu ?
( cerita akhir pekan, ditanggal 2 Desember 01:00 wib / 2023 )
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yow. Tysmβ€
Karya @Hahehow
Sebenarnya, aku hanya ingin mengagumimu dalam sembunyi.
Namun tiap tatap kita saling bertaut, kepalaku meledakkan banyak kata serupa festival kembang api.
Hilang makna seluruh diam sebab jatuh hati.
Dusta jika bilang sekeliling tak mengerti.
Dan semoga, seringai di lengkung bibirmu adalah sebab kau tau persis apa yang terjadi.
Dalam Sembunyi - Nauval Faozi
18/03/2024
Gabung ke ch @temanpuisi @puisi dan @sedih ya
Lancar lancar puasanya temen online ππ
Sebenarnya, aku hanya ingin mengagumimu dalam sembunyi.
Namun tiap tatap kita saling bertaut, kepalaku meledakkan banyak kata serupa festival kembang api.
Hilang makna seluruh diam sebab jatuh hati.
Dusta jika bilang sekeliling tak mengerti.
Dan semoga, seringai di lengkung bibirmu adalah sebab kau tau persis apa yang terjadi.
Dalam Sembunyi - Nauval Faozi
18/03/2024
Gabung ke ch @temanpuisi @puisi dan @sedih ya
Lancar lancar puasanya temen online ππ
Karya : @rynldy
Nala
Malam itu di selisih meja bundar
Secangkir alkohol menuang rasa ingin memanggilmu
Menata surat di balik sadar untuk kita bisa bersemu
Ada tiga gelas
Di gelas pertama, di mana letak semua masalah hidupku
Di gelas kedua, mengubur logika yang syahdu terpikat akan suaramu
Di gelas ketiga, aku sadar, di sini kelak akan tertanam garis koordinat rindu
Batam, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga yuk ke chanel @sedih. Ajakin Bestiemu, Terima kasihπ₯³π₯³
Nala
Malam itu di selisih meja bundar
Secangkir alkohol menuang rasa ingin memanggilmu
Menata surat di balik sadar untuk kita bisa bersemu
Ada tiga gelas
Di gelas pertama, di mana letak semua masalah hidupku
Di gelas kedua, mengubur logika yang syahdu terpikat akan suaramu
Di gelas ketiga, aku sadar, di sini kelak akan tertanam garis koordinat rindu
Batam, 2022
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga yuk ke chanel @sedih. Ajakin Bestiemu, Terima kasihπ₯³π₯³
Karya: @gvnom
Teruntuk yang di pulau
dasar berselancar melihat pulau yang terlantar, rasa kecewa, marah, dan hampar
ah, kapan aku dapat tidur dengan tenang
akulah chairil anwar dengan sedikit puisi binatang jalang, kuharap kalian dapat mendengar tentang apa yang kurasakan
lapar, marah, susah dijelaskan melihat pulau yang jauh tanpa penghuni dan terlantar, kuharap itu hanya air pasang.
Sorong, 07 februari 2024
Gabung ch @puisi @temanpuisi dan @sedih
Teruntuk yang di pulau
dasar berselancar melihat pulau yang terlantar, rasa kecewa, marah, dan hampar
ah, kapan aku dapat tidur dengan tenang
akulah chairil anwar dengan sedikit puisi binatang jalang, kuharap kalian dapat mendengar tentang apa yang kurasakan
lapar, marah, susah dijelaskan melihat pulau yang jauh tanpa penghuni dan terlantar, kuharap itu hanya air pasang.
Sorong, 07 februari 2024
Gabung ch @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @fleurnoirr
Pada Siapa Tarian Diberikan
Di kedalaman langit
Ribuan bintang mengalir
Berdesir seperti suara ombak
Suara kecapi
Dan lantunan melodi
Memandu gemulai tarian gadis
Tapi pada siapa tarian diberikan?
Bandung, 16 Feb
Paid promote di tiga chanel sekaligus @puisi @temanpuisi dan @sedih
Sabiβ€οΈ
Pada Siapa Tarian Diberikan
Di kedalaman langit
Ribuan bintang mengalir
Berdesir seperti suara ombak
Suara kecapi
Dan lantunan melodi
Memandu gemulai tarian gadis
Tapi pada siapa tarian diberikan?
Bandung, 16 Feb
Paid promote di tiga chanel sekaligus @puisi @temanpuisi dan @sedih
Sabiβ€οΈ
Karya : @justklairo
Paraphernalia
Diharu biru ....
Oleh sang waktu,
Perihal angan yang begitu rancu,
Beberapa gelap kukira bayangmu.
Edelweis tak sanggup kuberi,
Abadi kian jauh berlari,
Kemana dia pergi ....
Bersama siapa melarikan diri.
Tempat Rahasia, 6 April 2024
Support chanel kita selalu ~~~β€ gabung langsung di @temanpuisi @puisi @sedih
Paraphernalia
Diharu biru ....
Oleh sang waktu,
Perihal angan yang begitu rancu,
Beberapa gelap kukira bayangmu.
Edelweis tak sanggup kuberi,
Abadi kian jauh berlari,
Kemana dia pergi ....
Bersama siapa melarikan diri.
Tempat Rahasia, 6 April 2024
Support chanel kita selalu ~~~β€ gabung langsung di @temanpuisi @puisi @sedih
Karya : @tirtogesang
Bacakanlah
adakah malam mengurai jawaban
ketika gema menggetar atas kebesaran-Nya
kita masih sibuk berebut warna pena
jika mungkin kupinjam gelapnya langit
sebab itu menjadikan bintang nampak indah berkelip
haruskah mengutuk gelapnya
jika mungkin kupinjam merdunya suaramu
maka kuminta bacakanlah takbir yang menggema di setiap kalbu
aku, kamu, kita dan mereka ....
apa pun warnanya mengalirlah dalam kebaikan
Purworejo, 10 April 2024
Selamat Hari Raya Temans.
Jangan lupa gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih
Bacakanlah
adakah malam mengurai jawaban
ketika gema menggetar atas kebesaran-Nya
kita masih sibuk berebut warna pena
jika mungkin kupinjam gelapnya langit
sebab itu menjadikan bintang nampak indah berkelip
haruskah mengutuk gelapnya
jika mungkin kupinjam merdunya suaramu
maka kuminta bacakanlah takbir yang menggema di setiap kalbu
aku, kamu, kita dan mereka ....
apa pun warnanya mengalirlah dalam kebaikan
Purworejo, 10 April 2024
Selamat Hari Raya Temans.
Jangan lupa gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Karya : @wan_afrians dibacakan oleh @Nonsend15
Kalian boleh kirim puisi orisinal, vidio musikalisasi puisi atau diskusi seru di chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yaπ π
Kalian boleh kirim puisi orisinal, vidio musikalisasi puisi atau diskusi seru di chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah ke chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih yaπ π
Karya: @themoskwa
Fragmen Kehilangan
Ini malam tatkala kulihat
bulan menyaru;
menjelmakan wajahmu.
Dalam detik yang terpana
Dalam detak yang terfana
Menanti jadwal termangu di bilik malam
Berkelambukan lembut lakumu, serta hangatnya napasmu
Seakan sang pagi telah berjanji
Bahwa ia akan meniadakan elegi esok hari
Tentang kau yang tak kunjung hilang
Serta tak kunjung sirna sebagai pantulan cahaya pada cermin ingatan
Demikianlah, oh sayangku
Kala mana tak ada lagi yang ingin kubagi di malam ini
Selain hanya ingin lekas tidur dan terlelap
Lalu menarikan sebuah tarian tentang kehilangan
Di atas altar keangkuhanmu, oh kekasih yang bukan lagi kekasihku.
31 Maret 2024
Narwastu
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung aja langsung yahπ₯³
Fragmen Kehilangan
Ini malam tatkala kulihat
bulan menyaru;
menjelmakan wajahmu.
Dalam detik yang terpana
Dalam detak yang terfana
Menanti jadwal termangu di bilik malam
Berkelambukan lembut lakumu, serta hangatnya napasmu
Seakan sang pagi telah berjanji
Bahwa ia akan meniadakan elegi esok hari
Tentang kau yang tak kunjung hilang
Serta tak kunjung sirna sebagai pantulan cahaya pada cermin ingatan
Demikianlah, oh sayangku
Kala mana tak ada lagi yang ingin kubagi di malam ini
Selain hanya ingin lekas tidur dan terlelap
Lalu menarikan sebuah tarian tentang kehilangan
Di atas altar keangkuhanmu, oh kekasih yang bukan lagi kekasihku.
31 Maret 2024
Narwastu
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Gabung aja langsung yahπ₯³
Karya : @bumii_manusiaa
Bertepuk tak searah
βyanti ambarita
Di sudut jendela mirat itu, kau terpaku pada sebuah buku
Ketika daku berlabuh pada perahumu, kau hanya berbalas senyum
Merekah dengan sangat indah. Kau tak sadar? Hatiku, berubah suam
Akan tetapi, aku hancur setelahnya.
Aku terbakar dan nyaris lebur menjadi puing-puing abu
Melati itu, mengunjungi perahumu. Kau menjamunya begitu mesra
Lihat, robek sudah ulu hatiku. Sial kau tak sadar.
Mungkin, bisa di bilang pengecut. Tak tau malu, manusia payah.
Aku pura-pura menaruh berang kepadamu
Aku takut tak mendapat balasan jamuan mesra seperti melati itu
Jangan tanyakan sekoyak apa aku melihatmu berkencan dengan melati itu
Aku tak melihat ada pertanda ketidakbahagiaan di dalam situ
Aku selalu berangan bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu
Mencumbu jejak manis pada bibirmu, lalu kau memelukku erat
Sial, mimpi itu tak kunjung tercipta. Padahal aku sadar sepenuhnya
Paripurna luka memukulku hingga lebam-lebam
Tapi tau kah kau? Aku tak pernah menyesal telah jatuh hati
Tak pernah menaruh jejak protes karena sudah menyayangimu sepenuh jiwa
Aku hanya berpikir dari malam ke malam. Nyaris kehilangan akal
Bagaimana bisa, aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.
12 Desember 2023
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Selamat berkarya para pujanggaπ
Bertepuk tak searah
βyanti ambarita
Di sudut jendela mirat itu, kau terpaku pada sebuah buku
Ketika daku berlabuh pada perahumu, kau hanya berbalas senyum
Merekah dengan sangat indah. Kau tak sadar? Hatiku, berubah suam
Akan tetapi, aku hancur setelahnya.
Aku terbakar dan nyaris lebur menjadi puing-puing abu
Melati itu, mengunjungi perahumu. Kau menjamunya begitu mesra
Lihat, robek sudah ulu hatiku. Sial kau tak sadar.
Mungkin, bisa di bilang pengecut. Tak tau malu, manusia payah.
Aku pura-pura menaruh berang kepadamu
Aku takut tak mendapat balasan jamuan mesra seperti melati itu
Jangan tanyakan sekoyak apa aku melihatmu berkencan dengan melati itu
Aku tak melihat ada pertanda ketidakbahagiaan di dalam situ
Aku selalu berangan bisa menghabiskan waktu lebih lama denganmu
Mencumbu jejak manis pada bibirmu, lalu kau memelukku erat
Sial, mimpi itu tak kunjung tercipta. Padahal aku sadar sepenuhnya
Paripurna luka memukulku hingga lebam-lebam
Tapi tau kah kau? Aku tak pernah menyesal telah jatuh hati
Tak pernah menaruh jejak protes karena sudah menyayangimu sepenuh jiwa
Aku hanya berpikir dari malam ke malam. Nyaris kehilangan akal
Bagaimana bisa, aku mencintaimu lebih dari diriku sendiri.
12 Desember 2023
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih. Selamat berkarya para pujanggaπ
Karya : @arrfis
"Tentangmu tak lagi masanya"
Dalam duduk sebuah perkara
Tanpa bungkuk kita berbicara
Sudah kulakukan semampunya
Serta kuhilangkan selamanya
Ego yang meninggi setara
Dalam waktu yang sementara
Belajar berharap sewajarnya
Merasa sedih secukupnya
Kata kata hanya perantara
Takdir kita punya cara
Tentangmu tak lagi masanya,
Hingga jumpa yg selamanya
Sudah kulakukan semampunya
Lalu kuhilangkan selamanya
Rufi,
Pontianak, 12/03/2023
Gas langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih.
"Tentangmu tak lagi masanya"
Dalam duduk sebuah perkara
Tanpa bungkuk kita berbicara
Sudah kulakukan semampunya
Serta kuhilangkan selamanya
Ego yang meninggi setara
Dalam waktu yang sementara
Belajar berharap sewajarnya
Merasa sedih secukupnya
Kata kata hanya perantara
Takdir kita punya cara
Tentangmu tak lagi masanya,
Hingga jumpa yg selamanya
Sudah kulakukan semampunya
Lalu kuhilangkan selamanya
Rufi,
Pontianak, 12/03/2023
Gas langsung gabung ke chanel @temanpuisi @puisi @sedih.
Karya : @randirizaldi_27
MANTAN KEKASIH
By : Tinta Renjana 27
[M]au tahu kenapa cerita kita tak layak untuk diterbitkan?
[A]ku tahu, di awal-awal kita baik-baik saja
[N]amun, di pertengahan kenapa kaubawa dia ke dalamnya?
[T]ahukah kau akibatnya?
[A]kibatnya, lembaran-lembaran selanjutnya dipenuhi dengan tangisan dan amarah
[N]ama kita sudah terlalu cukup untuk memperindah alurnya, tapi kenapa harus ada nama dia? Kenapa!
[K]eindahan yang kita bangun sejak awal, seketika lenyap
[E]ntah apa yang kau pikirkan
[K]au puas setelah menciptakan kegaduhan ini?
[A]tau masih belum puas?
[S]udah! sanggupku hanya sampai di situ, aku memutuskan untuk pergi dan membiarkan cerita kita terbengkalai
[I]tu artinya cerita kita akan benar-benar menghilang
[H]angus dimakan api atau lenyap ditelan waktu
Bukittinggi, 22 Februari 2024
Gabung aja gak pake ribet ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
MANTAN KEKASIH
By : Tinta Renjana 27
[M]au tahu kenapa cerita kita tak layak untuk diterbitkan?
[A]ku tahu, di awal-awal kita baik-baik saja
[N]amun, di pertengahan kenapa kaubawa dia ke dalamnya?
[T]ahukah kau akibatnya?
[A]kibatnya, lembaran-lembaran selanjutnya dipenuhi dengan tangisan dan amarah
[N]ama kita sudah terlalu cukup untuk memperindah alurnya, tapi kenapa harus ada nama dia? Kenapa!
[K]eindahan yang kita bangun sejak awal, seketika lenyap
[E]ntah apa yang kau pikirkan
[K]au puas setelah menciptakan kegaduhan ini?
[A]tau masih belum puas?
[S]udah! sanggupku hanya sampai di situ, aku memutuskan untuk pergi dan membiarkan cerita kita terbengkalai
[I]tu artinya cerita kita akan benar-benar menghilang
[H]angus dimakan api atau lenyap ditelan waktu
Bukittinggi, 22 Februari 2024
Gabung aja gak pake ribet ke chanel @temanpuisi @puisi dan @sedih
Karya : @Hahehow
Beberapa menit sebelum
cahaya melahirkan pagi,
kantuk dengan mataku
sudah sibuk menyusun strategi.
Perihal cara mempersingkat hari,
atau mempermudahnya barangkali.
Sebab hari ini seperti kemarin,
mendung dan tak banyak arti.
Serupa lika-liku labirin,
yang tak tentu pasti.
Namun setidaknya,
melangkah selalu
lebih baik dari
duduk diam
lalu mati.
βPal
(2024)
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Dah itu aja yang mesti kalian followπ€
Beberapa menit sebelum
cahaya melahirkan pagi,
kantuk dengan mataku
sudah sibuk menyusun strategi.
Perihal cara mempersingkat hari,
atau mempermudahnya barangkali.
Sebab hari ini seperti kemarin,
mendung dan tak banyak arti.
Serupa lika-liku labirin,
yang tak tentu pasti.
Namun setidaknya,
melangkah selalu
lebih baik dari
duduk diam
lalu mati.
βPal
(2024)
@puisi
@temanpuisi
@sedih
Dah itu aja yang mesti kalian followπ€
Karya : @Iknowfirst
Berapa hari ini puisi mati
Tapi tidak dengan rasa
Berapa hari ini sajak tiada lagi
Tapi tidak dengan kata
Dimana tempat hati kau simpan?
Di dalam kulkas kepingannya membeku
Di sudut kamar itu irisannya menyisakan sisa darah
Di sepucuk surat ini rohnya berhamburan tak tau arah
Yogyakarta, 23 Februari 2024
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Follow juga akun @sedih.
Selamat menjalankan ibadah puisiπ€
Berapa hari ini puisi mati
Tapi tidak dengan rasa
Berapa hari ini sajak tiada lagi
Tapi tidak dengan kata
Dimana tempat hati kau simpan?
Di dalam kulkas kepingannya membeku
Di sudut kamar itu irisannya menyisakan sisa darah
Di sepucuk surat ini rohnya berhamburan tak tau arah
Yogyakarta, 23 Februari 2024
Kirim puisi orisinal kalian ke chanel @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada chanel @puisi. Follow juga akun @sedih.
Selamat menjalankan ibadah puisiπ€
Karya : @afr321996
[NAS]
senyummu bulan sabit paling purnama
lengkungnya memenjarakan mata dari menatap selainnya
matamu langit malam yang manja
tinta terhalus yang selalu mampu menuliskan namamu dengan gembira dan paripurna
jemarimu awan putih
menghentikan detak jantung
dan mengimbuhkan nafas baru
dalam detik yang sama
bibirmu ranjang lembut
tempat terbaik bagi lelah dan kecewa
untuk berhenti berdetak dan lekas memejamkan mata
11 April 2024
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
[NAS]
senyummu bulan sabit paling purnama
lengkungnya memenjarakan mata dari menatap selainnya
matamu langit malam yang manja
tinta terhalus yang selalu mampu menuliskan namamu dengan gembira dan paripurna
jemarimu awan putih
menghentikan detak jantung
dan mengimbuhkan nafas baru
dalam detik yang sama
bibirmu ranjang lembut
tempat terbaik bagi lelah dan kecewa
untuk berhenti berdetak dan lekas memejamkan mata
11 April 2024
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi dan @sedih
Karya : @Dooooooooooorrr
03.00
Ceria layang-layang enggan jatuh,
sampai dimulainya dentang dan denting beradu
sebelum fajar terbit memulai tanggal tak biasa.
Malam ini bulan terkilir dan pamit tak lanjutkan perkelahian
dengan telaga yang pendiam.
Jika di pagi hari keringat matahari meleleh,
basahi orang-orang kehabisan uang setelah kalah judi,
aku bersama mereka dengan membawa peralatan mandi,
ijinkan aku tertawa untuk sanggup menguras air mata,
biarlah kuyup dan gigil tak berarti apa-apa.
9/09/2023
Kirim langsung puisi kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada ch @puisi. Gabung juga ke ch @sedih
03.00
Ceria layang-layang enggan jatuh,
sampai dimulainya dentang dan denting beradu
sebelum fajar terbit memulai tanggal tak biasa.
Malam ini bulan terkilir dan pamit tak lanjutkan perkelahian
dengan telaga yang pendiam.
Jika di pagi hari keringat matahari meleleh,
basahi orang-orang kehabisan uang setelah kalah judi,
aku bersama mereka dengan membawa peralatan mandi,
ijinkan aku tertawa untuk sanggup menguras air mata,
biarlah kuyup dan gigil tak berarti apa-apa.
9/09/2023
Kirim langsung puisi kalian ke ch @temanpuisi. Akan rutin diunggah pada ch @puisi. Gabung juga ke ch @sedih
Karya : @rsydhsby
Kutulis rima di bawah rembulan
di tengah malam yang bergerak lamban
awan yang menyeluruh
bersama suara ricak air
aku melebur bersama suasana
berusaha mengalirkan kalut
kutulis ....
tentang seorang pengagum
dalam diam
dalam sepi
dalam ayalnya
juga dalam angannya
harapnya yang salah berharap
mencintai jelita pelit
dia memberinya banyak
sedang jelita hanya memberi sedikit
hingga melihat jelitanya
bersanding dengan pilihannya
senyum pahit akhirnya
sering menatap purnama
berusaha mendengarkan rima air dan ricaknya
berusaha mengalirkan kalutnya ....
Tangerang, 2024
Langsung kirim karya orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih
Kutulis rima di bawah rembulan
di tengah malam yang bergerak lamban
awan yang menyeluruh
bersama suara ricak air
aku melebur bersama suasana
berusaha mengalirkan kalut
kutulis ....
tentang seorang pengagum
dalam diam
dalam sepi
dalam ayalnya
juga dalam angannya
harapnya yang salah berharap
mencintai jelita pelit
dia memberinya banyak
sedang jelita hanya memberi sedikit
hingga melihat jelitanya
bersanding dengan pilihannya
senyum pahit akhirnya
sering menatap purnama
berusaha mendengarkan rima air dan ricaknya
berusaha mengalirkan kalutnya ....
Tangerang, 2024
Langsung kirim karya orisinal kalian ke ch @temanpuisi. Gabung juga ke ch @puisi dan @sedih
Karya : @AditPYusuf
"Ombak Pasir"
Kita telah berjanji
Dengan jari tertaut di bawah rinai
Senyum itu pedih sepi
Aku dengar lirih doamu
Menjaring angan menebar waktu
Menjajar tiap makna sendikala
Menunggu hari- hari merindu
Ayah bunda yang tak lagi mendoamu
Pada siapa kau sandar
Pada siapa kau bermanja
Pada siapa kau berkisah
Pada siapa air matamu kau tampakkan
Aku terpaksa menangkapmu
Membenamkannya mendalam,
hatiku sesunyi lahat, mengikat erat sebaris kelam
Satu saja pokok bakau
Menghela sendiri di desiran terik
Ombak bersama sajak beradu
Jemarimu melepas pergi
Si anak hilang di telan malam
Hati-hati ....
(Jakarta, 28 Desember 2021)
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi @sedih
"Ombak Pasir"
Kita telah berjanji
Dengan jari tertaut di bawah rinai
Senyum itu pedih sepi
Aku dengar lirih doamu
Menjaring angan menebar waktu
Menjajar tiap makna sendikala
Menunggu hari- hari merindu
Ayah bunda yang tak lagi mendoamu
Pada siapa kau sandar
Pada siapa kau bermanja
Pada siapa kau berkisah
Pada siapa air matamu kau tampakkan
Aku terpaksa menangkapmu
Membenamkannya mendalam,
hatiku sesunyi lahat, mengikat erat sebaris kelam
Satu saja pokok bakau
Menghela sendiri di desiran terik
Ombak bersama sajak beradu
Jemarimu melepas pergi
Si anak hilang di telan malam
Hati-hati ....
(Jakarta, 28 Desember 2021)
Gabung ke chanel @puisi @temanpuisi @sedih
Karya : @ontheosia
Melipat Hati
"Aku adalah lelaki paling senja, ikhlas redup mencumbu renjana"
"Aku adalah lelaki paling rahasia, rela merapal banyak agar semoga kau bahagia"
"Diamku adalah bising paling bisu terbiasa tersunyi saat tak bisa menjadi pemuja sejatimu"
Hanya itu yang kuucap dalam senyap
Ketika langkahmu semakin menjauh
Kemana aku akan mencarimu?
Sebelum cukup lama kita mengitari tanya akan semua kisah usang
Tersirat dalam hubungan kasih yang tak pernah sempat tersurat
Meski dirajam sepi, kau yang selalu ku sebut dalam perih dan tertatih
Adakah aku dalam denyut nadimu walau sekejap, bukan sekedar ilusi
Pada akhirnya kita lebih memilih melipat hati agar cinta tak pernah mati
Meski rasa tak mampu lagi tuangkan kata
Hingga terpaksa aku pergi, meninggalkan sebuah nama sebagai pengganti diri
Untuk upaya sederhana agar kau tetap hidup dalam ingatannya
Sebab, kau lebih memilih menyulam asa dan merajut masa hingga renta bersamanya.
Pandeglang, 4 April, 2020
Tempat diskusi, berbagi karya hanya di @temanpuisi dan @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, deh. πΉβ€
Melipat Hati
"Aku adalah lelaki paling senja, ikhlas redup mencumbu renjana"
"Aku adalah lelaki paling rahasia, rela merapal banyak agar semoga kau bahagia"
"Diamku adalah bising paling bisu terbiasa tersunyi saat tak bisa menjadi pemuja sejatimu"
Hanya itu yang kuucap dalam senyap
Ketika langkahmu semakin menjauh
Kemana aku akan mencarimu?
Sebelum cukup lama kita mengitari tanya akan semua kisah usang
Tersirat dalam hubungan kasih yang tak pernah sempat tersurat
Meski dirajam sepi, kau yang selalu ku sebut dalam perih dan tertatih
Adakah aku dalam denyut nadimu walau sekejap, bukan sekedar ilusi
Pada akhirnya kita lebih memilih melipat hati agar cinta tak pernah mati
Meski rasa tak mampu lagi tuangkan kata
Hingga terpaksa aku pergi, meninggalkan sebuah nama sebagai pengganti diri
Untuk upaya sederhana agar kau tetap hidup dalam ingatannya
Sebab, kau lebih memilih menyulam asa dan merajut masa hingga renta bersamanya.
Pandeglang, 4 April, 2020
Tempat diskusi, berbagi karya hanya di @temanpuisi dan @puisi. Gabung juga ke chanel @sedih, deh. πΉβ€
HTML Embed Code: