Channel: RENTIK
part paling ikhlas itu mengikhlaskan orang yang kita cintai untuk memilih siapa pendamping yang pantas.
–ghuvada
–ghuvada
RENTIK
dengan mu itu sakit, tapi tidak dengan mu mungkin akan lebih sakit. –ghuvada
Maaf, tapi bagiku...
Tanpamu aku sakit, namun bersamamu, rasanya jauh lebih sakit.
— Hoppinstar.
Tanpamu aku sakit, namun bersamamu, rasanya jauh lebih sakit.
— Hoppinstar.
Menuju pergantian tahun, dikuat kuatin ya menghadapi kerasnya dunia ini.
Tahun depan masih ada cobaan hidup baru, yang harus dicobain.
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Tahun depan masih ada cobaan hidup baru, yang harus dicobain.
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Sampai kapanpun kamu tidak akan bisa merubah seseorang, jika bukan dari kesadarannya sendiri
Mungkin cinta bisa menjadi alasan untuk berubah, namun itu hanya bersifat sementara.
—𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Mungkin cinta bisa menjadi alasan untuk berubah, namun itu hanya bersifat sementara.
—𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Aku tidak peduli jika di dalam ceritamu aku menjadi orang yang jahat, sebab kau sudah kuanggap sebagai orang gila di dalam ceritaku.
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Aku kehilangan sifatnya yang awal kutemui di awal hubungan, padahal saat itu alasan satu satunya diriku untuk kembali jatuh cinta lagi.
—ghuvada
—ghuvada
Perempuan yang kamu sebut kurang dewasa ini ternyata mampu memaklumi sikapmu yang berulang kali membuatnya menangis.
—ghuvada
—ghuvada
Untuk generasi Z awal belajar parenting itu dengan cara memaafkan orang tua sendiri.
Sebab pemahaman mereka tidak bisa seluas pemahaman saat ini, karena informasi zaman dulu tidak mudah diakses, dan mereka tidak di didik membereskan emosi dengan baik dari orang tua mereka.
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Semangat ya, memutus rantai trauma memang tidak mudah, tapi pasti bisa berhenti di kita🤗
Sebab pemahaman mereka tidak bisa seluas pemahaman saat ini, karena informasi zaman dulu tidak mudah diakses, dan mereka tidak di didik membereskan emosi dengan baik dari orang tua mereka.
— 𝐒𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Semangat ya, memutus rantai trauma memang tidak mudah, tapi pasti bisa berhenti di kita🤗
Berhenti menaruh harapan terlalu tinggi pada manusia. Kamu hanya bagian kecil dari mereka.
Sangat egois ketika kamu meminta orang lain untuk mencintaimu, sementara kamu sendiri belum mampu melakukan itu.
– Relung Kata
Sangat egois ketika kamu meminta orang lain untuk mencintaimu, sementara kamu sendiri belum mampu melakukan itu.
– Relung Kata
You're not your thoughts. Kamu bukan pikiran pikiran buruk di dalam kepalamu. You're not what your brain tell you what you are. Kamu lebih dari itu, kamu lebih dari semua hal yang pernah terjadi di hidup kamu.
Kita tuh suka kesulitan lupain orang yang kita sayang atau orang yang pernah nyakitin kita, tapi kenapa kita gampang banget untuk ngelupain diri kita sendiri yang udah berjuang segitunya. Jangan lupa loh kalau kamu bisa bertahan sampai sekarang itu karena diri kamu. Don't be to hard on yourself, sering sering baik ke diri sendiri yaa?
– Relung Kata
Kita tuh suka kesulitan lupain orang yang kita sayang atau orang yang pernah nyakitin kita, tapi kenapa kita gampang banget untuk ngelupain diri kita sendiri yang udah berjuang segitunya. Jangan lupa loh kalau kamu bisa bertahan sampai sekarang itu karena diri kamu. Don't be to hard on yourself, sering sering baik ke diri sendiri yaa?
– Relung Kata
terkadang rasa takut itu datang dan yang bisa ku lakukan hanya diam –membiarkan ia menelan ku. lalu semuanya berantakan, kacau dan tak beraturan.
– Relung Kata
– Relung Kata
Memang aku yang memulai nya, aku yang mengacaukan nya. Tapi salah kah aku menanyakan sesuatu yang sederhana? se sederhana "kita ini apa" dan kamu bisa memilih menjawab tapi kamu hanya membenarkan ucapanku bahwa kita hanya 'teman' –walaupun kita berdua tau, tak ada teman yang seperti itu.
Lalu seperti sebelum sebelumnya kamu mulai mundur –menjauh. Lagi dan lagi kamu meninggalkan ku dengan begitu banyak pertanyaan di kepala. Ya, harusnya aku tau jawabannya adalah "tidak" tapi entah kenapa aku terus meyakinkan diriku "dia hanya belum siap" sampai aku sadar bahwa memang bukan aku yang kamu mau sejak awal.
Aku menatap pantulan bayanganku di cermin, lalu tersenyum dan mengasihani diriku sendiri. Iya, harusnya dari awal aku tau, bukan aku yang di tuju.
– Relung Kata
Lalu seperti sebelum sebelumnya kamu mulai mundur –menjauh. Lagi dan lagi kamu meninggalkan ku dengan begitu banyak pertanyaan di kepala. Ya, harusnya aku tau jawabannya adalah "tidak" tapi entah kenapa aku terus meyakinkan diriku "dia hanya belum siap" sampai aku sadar bahwa memang bukan aku yang kamu mau sejak awal.
Aku menatap pantulan bayanganku di cermin, lalu tersenyum dan mengasihani diriku sendiri. Iya, harusnya dari awal aku tau, bukan aku yang di tuju.
– Relung Kata
Here we go again...
Aku tau ini akan terjadi lagi cepat atau lambat. Karena dari dulu siklusnya selalu sama. Dan slalu kamu yang pergi sedangkan aku kembali menata pecahan pecahan nya. Lucu ya? kadang aku berpikir selamanya itu milik kita. Tapi aku lupa 'selamanya' hanya ada dalam kata bukan realita.
Aku sempat terbuai dengan caramu membuat ku nyaman, sampai aku lupa bahwa kamu juga yang akan meninggalkan. Harusnya dari awal aku sudah tak membuka pintu itu lagi, tapi kamu.. kamu slalu punya kuncinya –kamu slalu tau kelemahan ku. Dan aku benci itu.
Kemarin kata mu "tak akan pergi" tapi kini kata itu tak lebih dari angin lalu.
Kemarin kata mu "akan tetap di sini" tapi kini kamu bahkan enggan melihatku.
Kemarin kata mu "aku tak akan mengecewakan" tapi kini kamu bahkan menghancurkan.
– Relung Kata
Aku tau ini akan terjadi lagi cepat atau lambat. Karena dari dulu siklusnya selalu sama. Dan slalu kamu yang pergi sedangkan aku kembali menata pecahan pecahan nya. Lucu ya? kadang aku berpikir selamanya itu milik kita. Tapi aku lupa 'selamanya' hanya ada dalam kata bukan realita.
Aku sempat terbuai dengan caramu membuat ku nyaman, sampai aku lupa bahwa kamu juga yang akan meninggalkan. Harusnya dari awal aku sudah tak membuka pintu itu lagi, tapi kamu.. kamu slalu punya kuncinya –kamu slalu tau kelemahan ku. Dan aku benci itu.
Kemarin kata mu "tak akan pergi" tapi kini kata itu tak lebih dari angin lalu.
Kemarin kata mu "akan tetap di sini" tapi kini kamu bahkan enggan melihatku.
Kemarin kata mu "aku tak akan mengecewakan" tapi kini kamu bahkan menghancurkan.
– Relung Kata
HTML Embed Code: